About my Blog

Blog ini dibentuk atas dasar Inspirasi ketika memasak dan ingin berbagi kepada semua pembaca yang budiman. Timbal balik yang saya harapkan adalah adanya tambahan resep dari pembaca yang dapat menambah inspirasi saya.

Inspirasi terbesar saya memasak adalah Suami dan Putri saya... Nadhifa Aini Yasmin Permana...

Senin, 28 Februari 2011

Udang Gule Nanas

Bahan

Udang 1/2 kg di bersihkan lalu di kasih perasan air jeruk nipis,merica dan garam untuk menghilangkan bau amis pada udang
Nanas separuh lalu di potong menjadi 15 bagian
Daun kunyit 1 lembar
Daun jeruk 5 lembar
Serai 3 buah lalu memarkan
Air asem 3 sendok
Lengkuas 1 ruas jari di memarkan
Santan 250cc
cabai rawit 15 buah
Minyak goreng 5 sendok makan

Bumbu halus
Cabai merah keriting 10 buah
Bawang merah 6 butir
Bawang putih 3 siung
Jahe 1 ruas jari
kunyit satu ruas jari
Kemiri 3 buah

Cara buat

Panas kan minyak goreng di wajan,masukan bumbu halus ke dalam wajan tumis hingga wangi.
Masukan daun kunyit ,daun jeruk, serai,dan lengkuas,air asam garam dan gula.
Masukan santan aduk sampai mendidih.
Masukan udang tunggu sekitar 20 menit hingga udang berubah warna,tambahkan cabai rawit
Dan terakhir masukan nanas ,masak sebentar kemudian sajikan hangat

Minggu, 27 Februari 2011

Kisah Sepotong Kue...

Kisah ini mengandung makna yang dalam sekali, dan banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil dalam kisah ini.. Selamat membaca...


Seorang wanita sedang menunggu di bandara suatu malam.
Masih ada beberapa jam sebelum jadwal terbangnya tiba.
Untuk membuang waktu,ia membeli buku dan sekantong kue di toko bandara, lalu menemukan tempat untuk duduk.Sambil duduk wanita itu membaca buku yang baru saja dibelinya. Dalam keasyikannya , ia melihat lelaki disebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua dari kue yang berada diantara mereka.Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan. Ia membaca, mengunyah kue dan melihat jam.Sementara si Pencuri Kue yang pemberani menghabiskan persediaannya. Ia semakin kesal sementara menit-menit berlalu.

Wanita itupun sempat berpikir: "Kalau aku bukan orang baik sudah kutonjok dia!“.
Setiap ia mengambil satu kue, Si lelaki juga mengambil satu.Ketika hanya satu kue tersisa, ia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan lelaki itu.Dengan senyum tawa di wajahnya dan tawa gugup, Si lelaki mengambil kue terakhir dan membaginya dua.
Si lelaki menawarkan separo miliknya sementara ia makan yang separonya lagi. Si wanita pun merebut kue itu dan berpikir : “Ya ampun orang ini berani sekali, dan ia juga kasar malah ia tidak kelihatan berterima kasih”. Belum pernah rasanya ia begitu kesal.
Ia menghela napas lega saat penerbangannya diumumkan.


Ia mengumpulkan barang miliknya dan menuju pintu gerbang.
Menolak untuk menoleh pada si "Pencuri tak tahu terima kasih".Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari bukunya, yang hampir selesai dibacanya. Saat ia merogoh tasnya, ia menahan nafas dengan kaget.
Disitu ada kantong kuenya, di depan matanya !!!
Koq milikku ada disini erangnya dengan patah hati.
Jadi kue tadi adalah milik lelaki itu dan ia mencoba berbagi. Terlambat untuk minta maaf, ia tersandar sedih.Bahwa sesungguhnya dialah yang kasar, tak tahu terima kasih.
Dan dialah pencuri kue itu !


Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering terjadi.
Kita sering berprasangka dan melihat orang lain dengankacamata kita sendiri serta tak jarang kita berprasangka buruk terhadapnya.
Orang lainlah yang selalu salah
Orang lainlah yang patut disingkirkan
Orang lainlah yang tak tahu diri
Orang lainlah yang berdosa
Orang lainlah yang selalu bikin masalah
Orang lainlah yang pantas diberi pelajaranPadahal
Kita sendiri yang mencuri kue tadi
Kita sendiri yang tidak tahu terima kasih.
Kita sering mempengaruhi, mengomentari , mencemooh pendapat, penilaian atau gagasan orang lain . Sementara sebetulnya kita tidak tahu betul permasalahannya.

Sabtu, 26 Februari 2011

HAKIKAT SEBUAH NILAI...(BARU DAPAT TAUSYAH INI DARI SEORANG USTADZ VIA SMS)

Di hadapan kumpulan anak-anak seorang kake menyampaikan:
Siapa yang mau uang 100rb..??
"maka semua anak mengacung..,sambil mengatakan..:Saya mauuuuuuuuuuuu!!
Tiba-tiba kake itu meremas-remas uang tersebut sampai lecek dan tak berbentuk,kake itu pun bertanya kembali..
kake..:Siapa yang mau..???tapi anak-anak itu masih mengatakan...Saya kek..!!!

mendengar jawaban itu sang kake meletakan uang tersebut di atas tanah dan menginjak-nginjak nya sampai kotor,, Dan si kake itu pun berkata lagi...,Siapa Mau..???tapi anal-anak itu tetap saja berkata....Saya kek..!!!

Emm itu lah hidup tak peduli orang menyikapi bagaimana kita,jika kita telah bernilai maka tak akan pernah berkurang harga diri kita .Maka jadikanlah diri kita bernilai dengan apa yang kita lakukan dalam keseharian..

Tahu Gejrot

Bahan-bahan:

20 buah tahu goreng Sumedang
4 siung bawang putih, dihaluskan
3 buah cabai merah, dihaluskan
6 buah cabai rawit, dihaluskan
5 butir bawang merah, tumbuk kasar
5 buah cabai rawit, tumbuk kasar
2 buah cabai hijau, tumbuk kasar
3 sdm air asam jawa
1 sdm kecap manis
250 cc air
gula merah dan garam secukupnya

Cara Membuat:

Potong tahu menjadi dua, sisihkan
Didihkan air dan semua bahan, kecuali bumbu saus yang ditumbuk kasar
Setelah rasa cukup manis dan asamnya cukup, masukkan cabai dan bawang merah
Dinginkan, tuang ke atas tahu goreng.

Jumat, 25 Februari 2011

Bola-Bola Coklat


Bahan-bahan

250 gram biskuit coklat
50 gram kismis, cincang kasar
125 cc susu kental manis coklat
100 gram coklat meses



 

Cara membuat
Haluskan biskuit coklat hingga benar-benar halus, lalu tambahkan kismis, dan susu kental manis coklat, aduk hingga rata.
Bagi adonan menjadi 15 bagian, bentuk menjadi bola-bola, lalu taruh dalam kertas kue, simpan dalam kulkas selama 3 jam agar beku.
Celupkan bola-bola coklat ke dalam sisa susu kental manis coklat , angkat, gulingkan dalam coklat meses hingga rata.

Yang terkadang tidak kita ketahui dari kasih sayang seorang ayah..baca deh sebentar aja..!!!!

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari  kedua orang tuanya…..
Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.
Lalu bagaimana dengan Ayah?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Ayah-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian ?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil……
Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu…
Kemudian Mama bilang : “Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya” , Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….

Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”
Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
“Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja….
Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.

Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..

Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama….
Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia…. :’)

Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir…
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut…

Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu.. .
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang?
“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah”
Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…
Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah

Ketika kamu menjadi gadis dewasa….
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…
Ayah harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu?

Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.

Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah.
Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…
Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : “Tidak…. Tidak bisa!”
Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu”.
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.

Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”
Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya.
Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Ayah tahu…..
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya….

Saat Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia….
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Ayah menangis karena Ayah sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa….
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata: “Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik….
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik….
Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”

Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih….
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya….
Ayah telah menyelesaikan tugasnya….
Ayah, atau Bapak kita…
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal..




 

Nasi Pecel Ala Jeng Milana

Bahan :
75 gr taoge, rebus
150 gr kangkung
50 gr bayam, rebus
1 ikat daun kemangi, ambil daunnya
250 ml air matang




Bahan Kuah Pecel :
100 gr kacang tanah, goreng matang
3 bh cabai merah rebus
5 bh cabai rawit rebus
5 cm kencur
2 lbr daun jeruk purut
½ sdt terasi goreng
1 sdt gula merah
½ sdt garam
1 sdt asam jawa

Cara membuat :
1. Haluskan bahan kuah pecel, tambahkan air matang, aduk rata.
2. Tata nasi di atas piring. Susun sayuran rebus, siram dengan kuah pecel,
3. Sajikan dengan tempe kering, taburan daun kemangi dan kerupuk peyek

Pembukaan

Aku dan Mereka yang Kusayangi
Saya belajar masak benar-benar mulai dari NOL..
Dulu semasa lajang boro-boro pernah ke dapur, tidak pernah turun ke dapur sama sekali, ya... paling sebatas memasak air, goreng telor, dan masak mie instan...^_~..
Atau paling juga membantu mamah mengiris dan mengupas sayuran, itu pun gak pernah sempurna mengiris atau mengupas sayurannya, selalu salah di mata mamah...ckckck, dan itu pun tidak setiap hari saya lakukan..

Sekarang saya dituntut untuk berani bermain dengan bumbu, bawang-bawangan, percabean,,,,hufftt...
Awalnya sedih sih..ko gini-gini amat ya..? Dan sekarang saya harus belajar serius dalam hal masak-memasak ini.
Sekarang saya belajar bagaimana cara membersihkan daging ayam, daging sapi, babat, usus ayam, cumi, ikan mengupas kulit  bawang merah dan bawang putih. Memang awalnya "kagok"  ko gak bisa ya, malah mengupas kulit nya suka ketebalan...xixixi..
Tapi sekarang enggak donk...Sekarang mah lancar, mengiris nya pun lancar, gak pelan-pelan lagi.
Terus saya juga belajar fungsi bumbu..kunyit untuk apa..? jahe untuk apa..? ketumbar untuk apa...? lengkuas untuk apa...? dan masih banyak lagi..
Terus saya juga menemukan nama-nama bumbu yang asing di telinga saya...hehehe


Tidak ada yang membantu saya sama sekali dalam hal memasak...walaupun mamah saya jago masak, saya tidak pernah bertanya ke mamah. Apa ya..? rasa nya malu kalo bertanya ke beliau.. takutnya di ledekin..soalnya dulu yang paling anti ke dapur tuh saya..^_~..
Kakak ipar saya juga buka warung nasi, tiap hari masak, dan masakan nya enak..tapi saya juga gak pernah bertanya ama teteh...
Uwa saya juga jago buat kue-kue, tapi saya juga gak pernah nanya ke uwa...

Satu hal yang baru saya sadari, setelah menikah ternyata memasak itu mengasyikan loh.. apalagi kalo suami dan anak saya makan dengan lahap dan habies, terus memuji masakan saya..Wuihhh bahagia deh..rasanya hilang cape nya setelah memasak di dapur tadi...

Dan tahu tidak ..? menjadi CHEFF di rumah sendiri ternyata sangat MEMBANGGAKAN...^_*...